Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi tentang air mata kopi buku gol a gong

Air mata kopi, buku gol a gong,

Terhunjam dalam hati yang terdalam.

Merasa pilu dan sepi tiada tara,

Hanya puisi yang mampu mendekamkan.

Rasakanlah getaran dalam bibirmu,

Sentuh dan rasakan aroma yang dahsyat.

Semerbak dalam relung hati terdalam,

Ambilah secangkir dan dekaplah dalam tangan.

Layaknikah ku bernyanyi?

Melantunan di atas segelas manis ini.

Menarik diri dalam kedamaian

Terbang bersama kata-katamu yang terbangun.

Widyanuari Eko Putra, suara petani kopi,

Puisimu membangunkanku dari keheningan.

Aku hadir disini untuk mencatat,

Setiap kata yang kau ucapkan dalam sunyinya malam.

Patuh kepada kehendak sang penulis,

Aku menjelma sebagai sang pena mencipta.

Menambahkan catatan dalam kerlipan kalimat,

Bukan sekadar penulis, tapi juga penyair.

Serangkailah kata-kata menjadi puisi,

Berpadu dengan rindu dan kegelapan.

Aku berjalan di antara goresan pena,

Sembari beranjak dari selembar ke selembar.

Air mata kopi mengalir dalam jiwa,

Merangkak perlahan ke ujung pena.

Mengalun harmoni, mencipta bella,

Menyusun bait yang takkan ternoda.

Bela petani kopi dalam sepenggal puisi,

Menyadarkan akan jasa dan jerih payah.

Menggugah hati yang terlena dalam tidur,

Berkat pesona kata-katamu yang kian teraras.

Buku gol a gong, laskar kata,

Indahmu mampu mengejutkan hati yang rapuh.

Terjaga dalam malam yang hening,

Membedah teliti dalam kepekaan kata-kata.

Berpalinglah dari layar dan pencitraan,

Sentuhlah pataka dan temani para petani.

Jalani hidup dengan sesungguhnya,

Dalam setiap tumpukan daun-daun teh tumpah.

Air mata kopi, kau memercik dalam keseharian,

Menyadarkan akan keadaan dunia yang sesungguhnya.

Penuh makna, abadi dalam tiap sajak,

Beri penghormatan kepada setiap helaian kata.

Widyanuari Eko Putra, bela petani kopi lewat puisi,

Engkau merangkai keluh kesah para petani.

Pada bibirmu terhidu pengorbanan dan perjuangan,

Petani kopi tak lagi terlupakan, dasar dekap gelontor.

Air mata kopi, buku gol a gong,

Puisimu menjadi pembela petani.

Dalam irama kata-kata yang berkecamuk,

Kita menghormati petani dengan segenap hati.




Widyanuari Eko Putra: MEMBELA PETANI KOPI LEWAT PUISI



Widyanuari Eko Putra: MEMBELA PETANI KOPI LEWAT PUISI

widyanuariekoputra.blogspot.com

kopi mata puisi petani buku putra membela eko lewat kepada


Bella Sungkawa
Bella Sungkawa Hai saya Bella Sungkawa, individu multifaset dengan hasrat untuk menjelajahi dunia, tetap aktif, dan menikmati pengalaman sinematik. Pelajari lebih lanjut tentang dia di blognya.

Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mata kopi buku gol a gong"