Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi tentang air mata umara 2 radhar panca dahana

Air mata Umara mengalir deras
Menyirami dunia
Bersama sang pelukis kesedihan
Radhar Panca Dahana, namanya
Seorang seniman yang jauh dari dugaan


Oh, Umara, sang matahari berbinar
Memancarkan damai yang indah
Namun dalam dadanya
Air mata larut dalam riak kesepian
Melukis luka-luka yang dalam
Pada kanvas rasa sepi dan kehilangan
Pada setiap goresan kuasnya
Terpancar getaran hati yang pilu
Air mata menjadi bait yang mengalir
Merangkai syair-syair rindu
Dalam langit gelap, tanpa sinar bintang
Menari-nari, membawa pesona yang melankolis
Air mata Umara berebak di pelupuk matanya
Segenggam perasaan terkunci rapat
Menetes dalam kebisuan malam
Menyusup di celah kenangan
Sejuta derita tertuang dalam gurat tinta
Menjadi kekuatan yang terangkai dalam karya
Lukisan-lukisan Radhar
Menjadi riwayat jiwa
Setiap goresan menuturkan cerita
Di balik sang seniman sendiri
Umara, kau merasakan getarannya
Seperti hembusan angin malam yang menggoda
Dalam keheningan, suara lirih terdengar
Mengalun lembut memecah kesunyian
Radhar, sang seniman, menemukan ungkapannya
Di antara rerumputan kenangan
Dalam keremangan malam, diliputi kegelapan
Ia menelusuri lorong hati yang tersesat
Air mata Umara mengalir
Menyelamatkan jiwa yang terhimpit
Seperti sajak-sajak curahan hati
Mengalir mengisi napas kehidupan
Dalam kanvas hitam, harmoni tercipta
Menepis rasa sepi dan kekosongan
Radhar, penyair kesedihan
Menyuguhkan karya yang menggetarkan
Dalam setiap serpihan warna
Terpancar getaran rasa yang dalam
Air mata Umara, jiwanya yang terserap
Mencairkan kesedihan menjadi suatu keindahan
Lagu-lagu laut tak henti bergema
Membawa pesona damai yang meretas lubuk jiwa
Dalam setiap detak jantung yang tergetar
Terukir sejarah cinta yang tak terucapkan
Umara, dirimu adalah pahlawan dalam keheningan
Menyesap cerita tanpa kata dalam kisah abadi
Dalam kehampaan, ada keindahan
Tersimpan dalam segarnya air mata
Terselip pesan tentang rasa dalam lukisan
Radhar, penyair jiwa yang menjelma di kanvas
Berikanlah kita ruang untuk bermimpi
Dalam sebuah ekspresi yang abadi dan hakiki




Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | Juru Parkir



Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir

juruparkir.id

panca dahana tokoh wijaya mengenang biografi


Bella Sungkawa
Bella Sungkawa Hai saya Bella Sungkawa, individu multifaset dengan hasrat untuk menjelajahi dunia, tetap aktif, dan menikmati pengalaman sinematik. Pelajari lebih lanjut tentang dia di blognya.

Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mata umara 2 radhar panca dahana"