Puisi tentang guru jepang
Pada suatu dunia yang megah nan gemilang,
Terdapatlah seorang guru di Jepang yang mulia,
Dengan ilmu dan kearifan yang luhur,
Ia menjadi penerang jiwa yang terbelakang.
Guru yang menjalankan panggilan suci,
Berkarya dalam senyap yang membuai,
Mendidik anak-anak dengan cinta yang tulus,
Menghiasi hati dengan kebijaksanaan yang abadi.
Di tengah matahari terbit yang mempesona,
Seorang guru Jepang melewati pagi berseri,
Langkahnya ringan, tak kenal lelah,
Menyapa bunga dan alam yang riang gembira.
Guru itu adalah pahlawan tanpa tanda jasa,
Menaburkan benih ilmu di setiap bumi,
Memupuk harapan di setiap hati yang rapuh,
Menyemai kebaikan di jiwa yang hampa.
Dengan lembutnya ia menuntun peserta didik,
Menjelma menjadi pemandu jiwanya yang pasrah,
Menyumbangkan nurani, kesabaran, dan kebijaksanaan,
Untuk membentuk kaum muda yang berakhlak mulia.
Mereka adalah bintang-bintang gemilang masa depan,
Yang dipercayakan kepada guru Jepang yang ikhlas,
Untuk dipimpin ke jalan cahaya yang terang,
Dalam memahami ilmu dan kehidupan yang mendalam.
Guru Jepang punya hati tulus nan kaya,
Mengajar dengan sabar, mengalirkan asa,
Setiap kalimat terucap, sederhana namun bernilai,
Memetik hikmah dari setiap doa yang terpatri.
Ia menuntun langkah anak-anak yang lemah,
Memberi pengertian dalam deburan waktu,
Membuka mata mereka terhadap dunia luas,
Dengan hasil akhir yang tak ternilai harganya.
Seiring berjalannya waktu yang tak terbatas,
Lewat segala rintangan dan suka cita,
Seorang guru Jepang terus berjuang,
Menyulam kisah kehidupan dalam benak dan hati.
Takdir mengabulkan impian mereka yang tekun,
Guru Jepang mengemban misi suci,
Menyaksikan anak-anak tumbuh dan mengajar,
Dalam senyum, ada kebanggaan yang tulus dan adil.
Terima kasih kepada guru Jepang yang luhur,
Atas dedikasinya dalam mencurahkan ilmu,
Setiap langkah tanpa lelah, menginspirasi mereka,
Menjadi sosok yang patut dicontoh dan dicinta.
Apa yang ditanamkan guru Jepang,
Membentuk jiwa, mengubah kelakuan,
Menyulam harapan akan masa depan gemilang,
Di setiap hati anak bangsa yang luluh dan terbuka.
Guru Jepang, engkau tiada tergantikan,
Merangkai bait-bait cinta dalam setiap nasihat,
Ilmunya menerangi pemikiran yang sesat,
Menjadi teladan bagi setiap insan beriman.
Lihatlah guru Jepang, dia mahir dalam cerita,
Menyampaikan makna melalui sajak indah,
Dalam puitik bermakna, ia hadir dan menggugah,
Hati nurani yang lelah, tuk kembali berseri.
Oh, guru Jepang, jiwamu bagai embun pagi,
Menghidupkan setiap pikiran yang kelam,
Memberi harapan dalam setiap setitik air,
Menjadi inspirasi yang takkan pudar dalam diri.
Guru Jepang, penuntun jiwa dalam keindahan,
Melalui kebijaksanaan dan puitisasi kata,
Terima kasih, wahai pahlawan tanpa tanda jasa,
Atas dedikasimu, kau menjadikan dunia lebih bermakna.
Beasiswa Guru Non-Gelar Ke Jepang Ini Deadline 13 Januari 2020 – Http

www.kalderanews.com
jepang gelar beasiswa
Posting Komentar untuk "Puisi tentang guru jepang"