Puisi tentang air mataku
Air Mataku

Lenggang biru di antara langit, Tetesan bening memenuhi mataku, Air mata mengalir dengan sayu, Merangkai detik pahit, lara menguraikan titik.
Air mataku berbicara sebuah cerita, Tak terungkapkan oleh kata-kata, Mengalir dalam aliran yang pilu, Luka hati mencurah berseri-seri.
Di dalam cahaya yang meredup, Air mataku menggelora meluap, Mengalun berpadu dengan lagu, Seperti jiwa yang rindu pada yang tercinta.
Air mataku menggema puisi, Seakan kata-kata tidak lagi terucap, Hanya kepedihan yang terasa, Merangkai bait demi bait dalam sirna.
Takdir bermain dalam aksara air, Melukiskan luka yang tak terperi, Air mata pun menjadi seorang makna, Mengalir sebagai puisi tersembunyi.
Selama masih ada getar rasa, Air mata takkan pernah berhenti mengalir, Menghanyutkan aku dalam lautan duka, Mencari jalan ke dalam hati yang hanyut terluka.
Air mataku adalah siraman kehidupan, Meluruhkan beban yang terasa berat, Melepaskan sakit dan duka, Sebelum menerbitkan cahaya yang nyata.
Setetes air mata, Mewakili seribu kata, Meneteskan getir kelezatan, Mencari tawa kebahagiaan.
Air mataku melingkar Seperti cahaya yang berdendang di malam, Menembus gelap yang membelenggu, Menghantarkan jiwa ke puncak yang bersama.
Air mataku menjelma dalam lukisan, Menyiratkan keindahan yang tak dapat terucap, Seperti pelangi setelah hujan berlalu, Menghadirkan keajaiban bagi hatiku.
Menangislah, air mataku, Dalam hening yang penuh makna, Hiasi lautan duka yang kian meluas, Menyirami harap yang sengsara.
Pada akhirnya, air mataku Melahirkan sarta senyuman yang lega, Seperti bunga di musim semi bersemi, Mengakhiri duka dengan cinta yang tulus ikhlas.
Air Mataku - YouTube

www.youtube.com
Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mataku"