Puisi tentang air mata tiada arti
Air Mata Tiada Arti
Di dalam kehampaan, cahaya telah redup, Air mata mengalir, tanpa arti terurai. Seakan keduanya terjalin dalam ragamu, Dan ku ingin hingga engkau bisa menatap dirimu.
Leo Waldy, sang pelantun lagu, Menyiramkan duka lewat nadanya. "Air Mata Tiada Arti", ia menyanyikan, Sejuta hati terhanyut dalam keindahannya.
Air mata jatuh dari matamu, Bagaikan riak gelombang di lautan biru. Mengalir lirih melalui jiwa yang teriris, Dan menghanyutkan ke dalam Kerajaan Sepi.
Dalam butirannya terdapat cerita pilu, Sentuhannya mengetuk semua sanubarimu. Penantian yang tak kunjung berbuah, Meminjam kekosongan hati dalam kesendirianmu.
Air mata tiada arti, katanya dalam lagu, Tanpa dirimu, aku pun terlunta-lunta. Seperti kicauan burung yang merindu sang mentari, Air mata yang tak mampu memadamkan kehangatanmu.
Lalu apa arti air mata yang terus mengalir? Tanda sakit hati yang terpatri dalam jiwamu. Seakan mau bercerita tentang asa yang terhilang, Dan gelisah yang tak akan pernah berakhir.
Bagaimana air mata bisa tak berarti? Bagi jiwa yang hampa, ia hadir penuh pesona. Sungguh, air mata adalah bahasa hati yang sejati. Mengungkapkan rindu, pilu, dan harapan yang tiada tergantikan.
Dalam kelamnya malam, air mata tetap mengalir, Menyiratkan syair lirih tentang kisah yang tersirat. Aroma kehidupan terpadu dalam setiap butiran, Menjadikan air mata sebagai magisnya puisi tak berhenti.
Dan Rama FM Ciledug Cirebon, Menjadi saksi bisu akan cerita ini. Dia melodi yang mengalun begitu merdu, Menjanjikan ketenangan dalam setiap dengungan furulahnya.
Jadi biarkanlah air matamu berkata, Dalam diam yang menghanyutkan dan lembut. Tanpa perlu kata-kata yang berteriak, Karena untaian rasa telah terlukis dalam setiap tetesan itu.
AIR MATA TIADA ARTI Leo Waldy Lagu Dangdut Rama Fm Ciledug Cirebon

www.pinterest.com
cirebon dangdut rama waldy
Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mata tiada arti"