Puisi tentang adab kepada guru
Laksana sinar mentari pagi yang menerangi dunia, Adab kepada guru merupakan inti yang disemai. Kehormatan dan penghormatan, bukan sekadar kata-kata. Adalah perilaku luhur yang diagungkan, memuliakan guru yang kita cinta.
Guru, tiang ilmu yang tumbuh kokoh, tauhid dalam keilmuan seperti pancaran cahaya. Beliau membuka jendela pengetahuan di dalam hati kita, memandu kita dalam memahami hakikat hidup yang sebenarnya.
Adab kepada guru adalah tali silaturahmi, menghubungkan hati santri dengan cinta Ilahi. Luruskan niat dalam tujuan belajar, perbaiki diri dengan nasihatnya yang mulia.
Bagaikan permata yang terpendam di dalam laut luas, ilmu beliau tak terhitung jumlahnya. Sabar dan tekun ia sampaikan, memberi kita bekal untuk meraih cita-cita luhur yang tak terhingga.
Engkau, guru tercinta, seperti kelopak bunga yang merekah. Senyummu menghangatkan jiwa yang sepi, mengusir kegelisahan dan kebingungan dalam diri kami.
Ketika bulan purnama terbit di langit malam, ditumbuhi rindu kepada guru kami tak terhingga. Karya cipta ilmiah yang engkau bagikan, dengan rendah hati kami terima dan kenang selalu.
Bukan sekadar ilmu yang engkau berikan, tapi juga nilai-nilai kebijaksanaan. Kejujuran, kesederhanaan, dan kejuangan abadi, kami pelajari dari sentuhan tanganmu.
Dalam hatiku, terbersit indahnya pesanmu yang mendalam. "Ilmu tanpa adab hampa, seperti duri yang tajam." Begitulah pesan bijak yang terpatri dalam jiwa santri.
Guruku, engkau pena yang menuliskan kisah kehidupan kami. Mengarahkan langkah-langkah kecil kami, menuju kebijaksanaan yang hakiki.
Menghormati guru adalah cahaya yang terus menyala, menjaga api semangat yang tak pernah pudar. Keikhlasan dalam pengabdian, takan pernah luntur, karena berlimpah rasa hormat kita padamu.
Bagaimana berterima kasih kepada guru yang kami cintai? Dengan mendengarkan dan memahami setiap ucapanmu, dengan mempraktikkan ilmu yang engkau sampaikan.
Bukanlah uang atau harta yang menyatukan santri dan guru. Tapi, adalah ikatan spiritual yang tak tergantikan. Kita bersama-sama merenung dalam kehidupan, tuk saling membangun dan tumbuh bersama.
Dalam kelas yang ramai, cacian dan kebisingan tak lagi berarti. Karena penuh rasa hormat dan penghargaan, di mata guru kami adalah mahasiswa yang teguh pendiriannya.
Wahai guru, dalam kesibukkan dunia yang tak berhenti, berkat sentuhan penuh kasihmu, semuanya menjadi seindah syair cinta di senja hari. Kami terinspirasi oleh kecintaanmu, yang membimbing kami dari kegelapan menuju cahaya.
Ilmu yang engkau wariskan, adalah warisan yang tak ternilai harganya. Ia akan tetap bertahan, membimbing tak hanya kami, tetapi juga anak cucu kami, hingga akhir zaman menjelang.
Santri yang teguh dalam adab kepada guru, berarti membawa kemenangan yang hakiki. Mengamalkan ilmu dan nilai-nilai kebaikan, menjadikan dunia ini sejahtera dan tenteram di hati nurani.
Terima kasih, wahai guru tercinta, atas segala ilmu dan petunjuk. Biarkan syair cinta ini selalu terukir dalam setiap langkah kami, searah menuju kehidupan yang lebih baik. Ampuni kami jika tak tahu menghargai, karena dengan karunia cinta dari-Mu, kami belajar untuk menyampaikan pesan ini.
ADAB KEPADA GURU (Bag 1) - Info Dan Berita

fajrussalam.ponpes.id
adab biasa tapi mungkin sederhana judul maknanya terlihat ponpes
Posting Komentar untuk "Puisi tentang adab kepada guru"