Puisi tentang air mata umara 2
Di angkasa penuh cerita, Langit memancarkan makna tersendiri. Berbicara dalam bahasa yang tiada terkira, Air mata umara 2, tak terlupakan dalam goresan diri.
Bagaikan permata, cemerlang membalut hati, Bisikan alam menari dalam sudut-sudut mimpi. Tiada kata yang mampu melukiskan sepenuh rasa ini, Iradianya menyibak jiwa, memenuhi bumi yang riuh.
Dalam helaian misteri, dirimu melambangkan asa, Satu tetesan menitik, merasuk dalam perasa. Air mata umara 2, cerminan jiwa yang tak terkalah, Melaju melintasi waktu, membelah abadi tanpa tanda tanya.
Pecah di hamparan langit, menggenggam keindahan, Seperti bunga terbentang, menyebar pesona wahana. Serasa menyatu dalam birunya celah kehidupan, Menyapu jiwaku dalam harmoni tak terucapkan.
Setetes cahaya yang terbalut kegelapan, Mencerahkan hati yang terhimpit kelam. Air mata umara 2, seperti bintang terhanyut dalam arus waktu, Mendewasakan kehidupan, menguatkan jiwa yang selalu terkungkung.
Air mata yang menetes di malam gelap, Meratap untuk luka yang tak terucap. Namun janganlah menangis, wahai hati yang sedih, Karena cinta akan datang menyapa dalam ketiadaan lebih indah.
Susuri jalan bumi, temukan keindahannya, Air mata umara 2, petunjuk dalam jiwa insan. Dalam sunyi dan sepi, kita temukan kebahagiaan, Laksana air yang mengalir, merekah dalam gemuruh lautan.
Bergelora dalam relung hati, dipahami dalam sunyi, Air mata umara 2, pesona yang mengajak tersenyum di pucuk hari. Kisahkanlah lembaran mimpi dalam jalinan puisi, Biarlah dunia mendengar, tentang keabadian dan kehangatan jiwa dalam keheningan jiwa.
Setetes air mata, sejuta makna tersirat, Menjadi pelipur lara, menyapa dalam titik lelah. Langit biru yang terbentang, menembus jauh ke dalam jiwa, Air mata umara 2, melukis kehidupan dengan seribu warna.
Jangan berhenti menangis, wahai hatiku yang rapuh, Karena air mata adalah penawar lara dalam hidup yang kuhunjuk. Meneteslah, hingga tak ada luka yang tersisa, Biarlah terseduh dalam air mata umara 2 yang menjadi inspirasi.
Dan pada akhirnya, air mata itu akan menghilang, Sisa-sisa kehadirannya akan menjadi kenangan. Tapi dalam tiap jeda dan jarak yang terkikis waktu, Air mata umara 2 akan terus menyala, memancar dalam abad yang tak terhingga.
Langitku Runtuh

tmelindaa.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Puisi tentang air mata umara 2"