Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi "air mata darah"

Air mata darah, titik-titik merah,
Berderai dari mata yang tak terlupa.
Kenangan pahit, luka yang terasa,
Bagai duri yang menusuk jiwa.

Mata yang pernah berseri, kini berkabut,
Terkoyak perih, derita yang tiada berkesudahan.
Dermaga hati yang pernah fana,
Kini terkoyak oleh cinta yang terabaikan.

Aku ingin berlari menjauh,
Meninggalkan luka yang memilukan ini.
Tetapi, bagaimana melupakannya,
Bila masih ada rasa yang terus mengusik hati.

Keberanian yang kian memudar,
Membuatku terjebak dalam kebimbangan.
Bersatu dalam luka atau berpisah dalam sunyi,
Itulah pilihan yang kini tak lagi mudah.

Bagai api yang tak terpadamkan,
Rindu selalu memuncak dalam hati.
Inginku kembali dalam pelukannya,
Meski dia telah melukai hati ini.

Air mata darah, tetes demi tetes,
Tak bisa menghapus luka yang menyiksa.
Yang tinggal hanya kenangan pahit,
Dan harapan yang takkan pernah tercapai.

Namun, aku tetap harus bangkit,
Melangkah maju dari luka yang terasa tak terlupa.
Membuka jalan baru yang bahagia,
Meninggalkan luka di belakang.

Air mata darah, titik-titik merah,
Harapan baru telah tiba dalam hidupku.
Cinta yang sejati, yang tak pernah terjadi,
Hadir dalam hidupku, siap memperbaharui hatiku.

Aku meraih tangannya, berbulan madu dalam hati,
Bersama-sama mengarungi samudra kehidupan.
Luka yang dulu kini hilang,
Harapan baru telah tiba dalam kehidupanku.

Air mata darah, kini hanya tinggal kenangan,
Yang menjadi saksi dari perjalanan hidupku.
Luka yang kuat telah sembuh,
Dan aku kini siap mengarungi hidupku.



Apabila anda lagi mencari puisi dengan topik Teratai Biru: air mata darah kamu mengunjungi di tempat yang tepat. Kita punya beberapa puisi dengan topik Teratai Biru: air mata darah yang pasti pencinta puisi suka Teratai Biru: air mata darah dan juga Teratai Biru: air mata darah. Disini:



Teratai Biru: Air Mata Darah



Teratai Biru: air mata darah

bungat3r4taib1ru.blogspot.com

darah maltrato violencia consecuencias fantasia genero romanticismo diosa mariposa rostros glimboo


Bella Sungkawa
Bella Sungkawa Hai saya Bella Sungkawa, individu multifaset dengan hasrat untuk menjelajahi dunia, tetap aktif, dan menikmati pengalaman sinematik. Pelajari lebih lanjut tentang dia di blognya.

Posting Komentar untuk "Puisi "air mata darah""