Puisi "air mataku menetes"
Air mataku menetes
Di Bengkel Narasi
Kuyakin cobaan ini
Bukan sekadar jalan bercabang
Namun jalan yang ku tuntut
Bagi perubahan kepribadianku
Air mataku menetes
Menyiratkan makna tanpa kata
Seakan tumpahan hatiku
Mengalir menghunjam hati yang terdalam
Bahwa di setiap cerita
Pasti ada pelajaran dan makna tersendiri
Terkadang kita merasa rendah diri
Melihat orang lain yang lebih sukses
Namun setiap orang punya jalannya tersendiri
Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain
Air mataku menetes
Namun bukan karena kekalahan
Melainkan karena harapku untuk menjadi lebih baik
Kita harus terus berjuang dan terus mencoba
Hidup ini ibarat roda yang terus berputar
Bagi kita untuk memilih jalur yang tepat
Dan selalu mengikuti hati nurani yang berkata
Air mataku menetes
Sebab setiap usaha bertumbuh dari kegagalan
Kurangilah keluhan dan keluarkan potensi
Karena terkadang kesuksesan terletak pada kegigihan
Bengkel Narasi adalah tempat penuh inspirasi dan belajar
Antara keunikan dan sebuah ruang yang tak biasa
Setiap pelajaran dan sharing nyaman untuk dilakukan
Dan ku percayakan mimpi-mimpiku untuk terus bermimpi disini
Air mataku menetes
Namun tak ada kesedihan hati
Sebab dengan pengalaman
Kita tumbuh dan semakin mantap
Positif thinking dan menjaga hati tetap utuh
Serta menjaga semangat, kreativitas dan kontribusi yang besar
Bengkel Narasi bukan sekedar tempat menjalin hubungan
Tapi tempat yang membuat kami selalu termotivasi
Untuk terus berjuang dan berkarya
Hingga air mataku menetes penuh semangat dan harapan
Apabila anda sedang mencari puisi bertemakan Air Mataku Menetes di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi kamu berada di tempat yang tepat. Kita punya beberapa puisi tentang Air Mataku Menetes di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi yang mungkin anda suka Air Mataku Menetes di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi dan juga Air Mataku Menetes di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi. Inilah:
Air Mataku Menetes Di Bengkel Narasi - Bengkel Narasi

bengkelnarasi.com
bengkel narasi mataku
Posting Komentar untuk "Puisi "air mataku menetes""