Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi "air mata umara 2 radhar panca dahana"

Air mata jatuh membanjiri bumi
Di tanah Indonesia, tangisan mengalir
Namun, air mata tak selalu menjadi tanda kelelahan
Bukan pula sebagai isyarat mengalah pada takdir
Air mata adalah bukti kehadiran jiwa yang kuat

Di antara air mata itu ada satu nama
Radhar Panca Dahana, yang telah berpulang
Namun, keberadaannya tak pudar begitu saja
Tetap hidup dalam kenangan dan pengabdian besar

Air mata saat ini mewakili rindu terdalam
Pada umara ke-2, pemilik harapan besar
Yang bersinar di kolong langit Indonesia
Berkibar di setiap sudut bangsa dan tempat

Radhar Panca Dahana, seorang bapak muda
Mewartakan kejujuran hingga seluruh negeri tercengang
Membusungkan cermin kepribadian, kejujuran, dan kebenaran
Siapapun dan dimanapun, dia coba temukan kebenaran itu

Air mata berseri ini bukan hanya milik keluarga
Tetapi milik seluruh Indonesia, negeri adil dan makmur
Kita semua merindukan pemimpin seperti Radhar
Yang selalu setia dan berkibar sebagai kemegahan Indonesia

Semua ini tak hanya sekadar kenangan
Namun semua itu menjadi tonggak besar dalam sejarah
Radhar Panca Dahana takkan pernah pudar tanda kepercayaan
Sebab ia telah memberikan banyak kontribusi untuk negeri tercinta

Senja yang meriah semakin pudar, begitu juga air mata
Namun, semangat Radhar Panca Dahana takkan hilang dimakan batas waktu
Selagi ada jiwa yang selalu membela kebenaran
Indonesia akan tetaplah hening sepanjang masa



Jika kamu lagi mencari puisi tentang Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir kamu datang di tempat yang tepat. Gudang Puisi mempunyai kumpulan puisi yang berhubungan dengan Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir yang mungkin anda cari Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir dan juga Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir. Baca:



Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | Juru Parkir



Binhad Nurrohmat, T Wijaya Mengenang Radhar Panca Dahana | juru parkir

juruparkir.id

radhar panca dahana tokoh wijaya mengenang biografi


Bella Sungkawa
Bella Sungkawa Hai saya Bella Sungkawa, individu multifaset dengan hasrat untuk menjelajahi dunia, tetap aktif, dan menikmati pengalaman sinematik. Pelajari lebih lanjut tentang dia di blognya.

Posting Komentar untuk "Puisi "air mata umara 2 radhar panca dahana""