Puisi "air mataku"
Air mataku jatuh bagai hujan,
Membasahi pipi yang tak terhapuskan.
Seperti titik-titik air di hamparan jalan,
Ia meresap ke dalam tanah kehidupan.
Hidup ini penuh dengan penderitaan,
Ada momen ketika tak tahan lagi menghadapinya.
Namun mengelak pun takkan tenang,
Air mata jadi penyejuk saat kosongnya isian jiwa.
Merasakan duka, merasakan kepedihan,
Tak ada yang bisa dihindari dalam perjalanan.
Tak ubahnya seperti gulungan ombak, Bergerak tak kenal arah, tiba-tiba saja membabat.
Air mataku jatuh saat patah hati,
Merindukan cinta yang kini musnah tak terncari.
Terperanjat saat meratap atas nasib,
Tak ada pula yang datang meluruskan keadaan yang bengis.
Dalam air mata ini, aku temukan kekuatan,
Mengubur kesedihan dan bangkit dari keterpurukan.
Menitikkan air mata yang berdalih membersihkan tribulasi,
Dalam air mataku ku temukan setitik harapan yang ada di hati.
Air mata terpercik ketika kebahagiaan menyapa,
Saat keluarga mengembangkan sayap dalam cinta kasih sayangnya.
Dan juga ketika sang pujaan hati mengatakan cinta,
Air mata bercucuran seakan terdampar di pulau penuh berkah.
Air mataku tak lagi deras mengalir,
Namun jangan mengira hati ini telah tenang tanpa terusir.
Namun saat memikirkan apa yang telah terjadi,
Titik air mata jatuh untuk merelakan dan berbagi.
Kita semua punya air mata,
Untuk mewakili perasaan dalam kehidupan kita.
Tak ada yang harus dipendam atau ditutupi,
Namun, jangan pernah menyia-nyiakan setiap detiknya.
Jika anda lagi mencari puisi dengan topik Air mataku - YouTube anda datang di tempat yang tepat. Gudang Puisi mempunyai kumpulan puisi dengan topik Air mataku - YouTube yang pasti anda cari Air mataku - YouTube dan juga Air mataku - YouTube. Baca:
Air Mataku - YouTube

www.youtube.com
Posting Komentar untuk "Puisi "air mataku""